Kamis, 23 Januari 2014

Manajemen Data Telematika

Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas tentang (Manajemen Data Telematika), sebelum saya melakukan pembahasan ini pertama-tama saya akan memberikan pengertian secara singkat tentang apa itu manajemen data dan apa itu telematika.

Pengertian dan Tujuan Manajemen Data Telematika

Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data :

  • -Data Akurat
  • -Up to Date (Mutakhir)
  • -Aman
  • -Tersedia bagi pemakai (user)
Manajemen Data Telematika adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika. 


Kegiatan Manajemen Data :
Kegiatan manajemen data mencakup :

  • -Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi system.

  • -Integritas dan Pengujian
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
  • -Penyimpanan
Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetic atau piringan magnetic.
  • -Pemeliharaan
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
  • -Keamanan
Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan atau penyalahgunaan.
  • -Organisasi
Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
  • -Pengambilan
Data tersedia bagi pemakai.
     
Manajemen data telematika sisi Client & Server

         Dalam perwujudan data dalam sebuah komunikasi, terutama komunikasi dalam sebuah jaringan internet yang kita kenal dengan telematika. Tentunya memiliki manajemen data yang dapat mengatur jalannya komunikasi. Dalam telematika terdapat dua sisi manajemen data,yaitu manajemen data sisi klien dan manajemen data sisi server. Manajeman Data Sisi Client adalah dimana pemrosesan dan pengolahan data terjadi pada sisi klien, dalam hal ini contohnya adalah user, dan nantinya data tersebut dapat dikirimkan ke server, atau disinkronisasikan dengan server. Sedangkan Manajemen Data Sisi Server adalah dimana pemrosesan dan pengolahan terjadi pada sisi server, baik data itu dikirim dari klien, maupun mengolah data yang telah ada di server itu sendiri.

   Untuk melaksanakan tugasnya client server diaplikasikan pada aplikasi utama( mainframe) yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Dalam perkembangannya, client server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software yaitu Baan, Informix, Microsoft, Novell, Oracle, SAP, PeopleSoft, Sun, dan Sybase. Sedangkan client merupakan satuan kecil unit dari komputer yang tersebar yang masuk kedalam jaringan dan terhubung dengan server

        Awalnya pengertian client server adalah sebuah system yang saling berhunungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Definisi lain dari client server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

     Dalam menampung data client yang banyak dan tersebar, server tentu diberikan keluasan tempan penyimpanan yang besar, itu berguna untuk menampung data dan akses yang dilakukan oleh pada client. Itu sebabnya dibutuhkan sebuah database server dalam sebuah jaringan. 

Database Server

        Database server adalah program komputer yang menyediakan layanan data lainnya ke komputer atau program komputer, seperti yang ditetapkan oleh model klien-server. Istilah ini juga merujuk kepada sebuah komputer yang didedikasikan untuk menjalankan program server database. Database sistem manajemen database yang sering menyediakan fungsi server, dan beberapa DBMSs (misalnya, MySQL) secara eksklusif bergantung pada model klien-server untuk akses data.

Model-Model Database

       Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen database dibagi menjadi lima model. Model yang lebih lama diperkenalkan pada tahun 1960-an,yang bersifat hierarkis dan jaringan. Model yang lebih baru bersifat relasional, berorientasi objek, dan multidimensional.

1. Database Hierarkis : Pada database Hierarkis, field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan, menyerupai diagram pohon, dengan record child (level lebih rendah) berada di bawah record parent (level yang lebih tinggi). 

2. Database Jaringan : Konsep database jaringan mirip dengan database hierarkis tetapi setiap record child dapat memiliki lebih dari satu record parent. Selanjutnya setiap record child dapat dimiliki oleh lebih dari satu record parent. 
Database Relasional

3. Database Relasional : bekerja dengan menghubungkan data pada file-file yang berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum. Pengguna tidak boleh mengetahui lokasi fisik sebuah record untuk mendapatkan kembali datanya.

4. Database Berorientasi Objek : Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional. 

5. Database Multidimensial : memodelkan data sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk menganalisis data dalam jumlah besar, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan. 

sumber:
wikipedia.com
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar