Perputaran Roda Perekonomian
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada materi perputaran roda perekonomian ini kita dapat memahami berbagai perputaran yang terjadi didalam bidang ekonomi termasuk pertumbuhan ekonomi, pengeluaran aggregat, pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi dan masih banyak lagi. sekarang kita mulai pembahasan ini dari sektor pertumbuhan ekonomi seperti penjelasan dibawah ini.
BAB 2
POKOK PEMBAHASAN
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari
GDP negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara
ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi
nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai
output sektor tersebut pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian
dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti
pendapatan masyarakat juga akan mengalami
pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari masyarakat yang menerima pendapatan tersebut.
Untuk
dapat memahami lebih dalam tentang GDP perhatikan Lampiran 1.1. GDP
Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yang berlaku dan
harga konstan.
Pengeluaran Agregat (Aggregate Spending)
Seperti
diterangkan diatas bahwa GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran
aggregate (Aggregate Spending) pelaku ekonomi dalam suatu negara.
Pengeluaran aggreaget ini sama dengan Permintaan Agregat karena
konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah
tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan
jasa. Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen,
yaitu:
a. pengeluaran konsumsi rumah tangga,
b. pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis),
c. pengeluaran pemerintah, dan
d. permintaan luar negeri.
Berikut akan diuraikan satu persatu dari komponen Agregat Demand atau Agregat Spending tersebut.
- Pengeluaran Konsumsi
Merupakan
bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari
konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari. Konsumsi ini memegang peranan penting dalam perekonomian
menurut teori Keynesian karena akan menentukan output dan pendapatan
masyarakat suatu negara. Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan GDP
di Indonesia diperkirakan sebesar 65% dari total GDP. Konsumsi dapat
dibagi atas tiga kategori yaitu barang tanah lama (durable goods)
seperti mobil, barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan jasa
(services). Dari sisi asal barang maka barang dan jasa yang dikonsumsi
oleh konsumen dalam negeri terdiri dari barang produksi dalam negeri
dan barang /jasa yang diproduksi oleh negara lain yang diimport ke
Indonesia. Dalam penghitungan GDP angka import ini harus dikeluarkan
dari angka GDP.
Pengeluaran Pemerintah
Yang
termasuk dalam pengeluaran pemerintah adalah semua pengeluaran
pemerintah yang diperlukan agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan
baik. Pengeluaran pemerintah ini tercantum dalam Anggaran Belanja dan
Pendapatan Nasional (APBN). Barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah
tidak dihitung nilai tambahnya (value added) seperti halnya pada barang
konsumsi karena barang dan jasa yang diproduksi oleh pemerinatah pada
umumnya adalah gratis. Pengeluaran pemerintah seperti uang pensiun
(transer of payment) tidak dihitung dalam GDP karena pengeluaran
tersebut bukan merupakan pembelian terhadap barang atau jasa yang baru
diproduksi.
- Pengelauran Investasi
Investasi
adalah tambahan terhadap akumulasi modal (physical stock of capital)
ditambah dengan perobahan persediaan (inventory changes). Tetapi
transaksi saham tidak termasuk dalam penambahan stok modal. Jadi
investasi adalah aktifitas yang bisa meningkatkan kemampuan ekonomi
dalam memproduksi barang dan jasa dimasa mendatang. Contohnya adalah
pembelian barang investasi, peralatan, dan pembangunan rumah baru. Sewa
dari tumah tersebut dihitung sebagai konsumsi.
- Permintaan Ekspor Bersih (Net Export)
Komponen
terakhir dari GDP adalah net export yaitu selisih antara export dan
import (X – M). Export merupakan GDP dari dalam negeri karena merupakan
barang atau jasa yang diproduksi di dalam negeri, tetapi tidak
dikonsumsi di dalam negeri. Barang ekspor akan dibeli atau dikonsumsi
oleh rumah tangga, investor, atau pemerintah negara asing sedangkan
import adalah barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP
negara asing.
Dalam GDP yang
dihitung adalah net ekspor untuk menghindari penghitungan dua kali
(double counting). Barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga,
investor, dan pemerintah tidak semuanya diproduksi di dalam negeri
tetapi beberapa barang yang dibeli tersebut berasal dari luar negeri.
Jadi komponen pengeluaran aggeregate yang diuraikan diatas -
pengeluaran rumah tangga, investor dan pemerintah – sebagiannya adalah
barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP negara asing
atau bukan merupakan GDP Indonesia. Karena itu untuk mengkoreksinya
maka ekspor harus dikurangi dengan impor agar barang import tidak
terhitung sebagai GDP kita, karena yang termasuk dalam GDP Indonesia
adalah konsumsi rumah tangga berupa barang-barang produksi dalam
negeri, ditambah dengan belanja barang investor, ditambah belanja
barang pemerintah dan ditambah dengan nilai barang yang diekspor ke
luar negeri. Barang-barang import yang telah dikonsumsi oleh konsumen
dalam negeri tidak bisa dihitung sendiri karena telah masuk dalam
perhitugan jumlah konsumsi. Nilai barang import ini tentu sama dengan
jumlah nilai barang yang diimport yang tercatat di Bea dan Cukai
sehingga dengan mengeluarkannya dari angka export maka sama dengan
mengeluarkannya dari angka konsumsi barang import.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN : Dari pokok pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan berbagai macam perputaran roda perekonomian dari pertumbuhan, pengeluaran sampai permintaan.
SARAN : Menurut pendapat saya, pokok bahasan diatas sudah tepat untuk dijadikan referensi sebagai perputaran roda perekonomian apalagi topiknya tepat dengan apa yang di definisikan tentang perputaran roda perekonomian.
BAB 4
REFERENSI
http://rizkyputra04.blogspot.com/2011/02/perputaran-roda-perekonomian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar