Keseluruhan
objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi
penelitian atau universe. Sedangkan sebagian yang diambil dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
ini disebut “sampel penelitian”. Dalam mengambil sampel penelitian ini
digunakan cara atau teknik – teknik tertentu, sehingga sampel tersebut
sedapat mungkin mewakili populasinya. Teknik ini biasa disebut “teknik
sampling”. Dalam penelitian survey, teknik sampling ini sangat penting
dan perlu diperhatikan mask – masak. Sebab teknik pengambilan sampel
tang baik akan mempengaruhi validitas hasil penelitian tersebut.
Alasan kita mengambil metode sampling (pengambilan sampel dalam statistic ) :
a. Ukuran populasi
Ada
populasi terhingga dan ada tak terhingga, dalam praktek, populasi
terhingga sering dianggap sebagai populasi tak hingga, jika didalamnya
sudah cukup telalu banyak anggota atau objek. Ambillah popuasi
berukuran 5 miliyar objek. Partisikan mencatat segala karakteristik
ke-5 milyar obyek tersebut
b. Masalah Biaya
Makin
banyak objek yang diteliti maka makin banyak pula biaya yangdiperlukan.
Bagaimanapun juga jika hanya tersedia biaya terbatas, sampling
satu-satunya pilihan, terkecuali jika ukuran populasi sedikit sekali
sehingga dengan biaya tersebuit sensus bisa dilaksanakan. Biaya bukan
hanya untuk pengambilan data tetapi juga untuk analisis, diskusi,
perhitungan – perhitungan, gaji ahli dan sebagainya.
c. Masalah Waktu
Sensus memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan sampling. Dengan demikian sampling dapat memberikan data lebih cepat.
d. Percobaan yang Sifatnya Merusak.
Jika
penelitian terhadap objek yang sifatnya merusak, maka jelas sampling
harus dilakukan. Tidak mungkin sensus dilakukan untuk mengetahui
kekuatan daya ledak bom yang dihasilkan, kemanjuran obat yang baru
dihasilkan, keadaan darah seorang pasien. Kalau semua bom dicoba adakah
yang tersisa untuk keperluan perang? Jika darah pasien semuanya
dikeluarkan untuk diperiksa adakah orang yang bersedia untuk diperlukan
demikian?
e. Masalah Ketelitian/ hasil akurat
Salah
satu segia agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung jawabkan ialah
masalah ketelitian. Data harus benar dan pengumpulannya harus dilakukan
dengan benar dan teliti. Demikian pula pencatatan. Pengalaman
menyatakan bahwa makin banyak obyek yang harus diteliti, makin kuran
ketelitian yang dihasilkan. Petugas, peneliti, dan pencacah akan
menjadi merasa bosan untuk melakukan tugas yang itu-itu juga yang
jumlahnya sangat banyak.
f. Factor Ekonomis
Diartikan
apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu, dan
tenaga yang dikeluarkan untuk itu ataukah tidak. Jika tidak mengapa
harus dilakukan sensus?
Factor yang berpengaruh pada pengambilan sampel:
a. Batasan Populasi
Suatu
populasi menunjukan pada sekelompok subjek yang menjadi objek atau
sasaran penelitian. Apabila tidak dilakukan penelitian terhadap
populasi, maka kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian, maka
kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian tidak menggambarkan atau
mewakili seluruh populasi. Tanpa pembatasan yang jelas anggota
populasi, kita tidak memperoleh sampel yang representative. OKI dalam
penelitian apapun populasi tersebut harus dibatasi, misalnya satu
wilayah kelurahan, kecamatan, atau kabupaten, kelompok umur +3,
penyakit +3, dan sebagainya. Perlu diingat disini ialah bahwa nilai
suatu hasil penelitian bukan ditentukan oleh besar kecilnya suatu
populasi, melainkan oleh bagaimana peneliti menggunakan dasar
pengambilan kesimpulan atau teknik sampling.
b. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi.
Seluruh
unit yang menjadi anggota populasi dicatat secara jelas, sehingga dapat
diketahui unit yang termasuk pada populasi dan unit mana yang tidak.
c. Menentukan sampel yang akan dipilih
d. Menentukan teknik sampel
Prosedur pangambilan sampel
- Menentukan tujuan penelitian
- Menentukan populasi penelitian
- Menentukan jenis data yang diperlukan
- Menentukan teknik sampling
- Menentukan unit sample yang diperlukan
- Menentukan besarnya sampel/ sampel size
- Memilih sampel
Penyimpangan hasil yang didapat dari pengambilan sampel dapat terjadi:
- Sampling error, sebenarnya hal ini bukanlah kesalahan benar-benar kesalahan tetapi adalah variasi dari konsekuensi pengambilan sampel. Maksudnya bahwa setiap sampel yang akan diambil dari suatu populasi akan berdistribusi sekitar nilai populasi.
- Non sampling error, maksudnya adalah error yang bukan karena sample tetapi disebabkan pelaksanaan dalam pengambilan sampel sampai analisisnya, yaitu pada saat perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, analisis, dan interpretasi.
Prinsip dasar perhitungan besar sampel, tergantung pada :
- Biaya yang tersedia, waktu serta tenaga yang akan melaksanakan
- Variasi yang ada dalam variable yang akan diteleti serta banyaknya variable yang akan diamati
- Presisi, ketepatan yang dikehendaki, makin besar sampel kemungkinan akan lebih tepat menggambarkan populasinya. Ini juga sampai batas t3, karena makin besar sampel kemungkinan membuat keslahan pada saat pengukuran juga akan menjadi besar (error meningkat)
- Rencana analisis, kalau analisis hanya manual tidak mungkin menganalisis data yang banyaka sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar