Saat
ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia
bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan.
Pembangunan teknologi informasi perusahaan dilakukan secara bertahap.
Seperti salah satu contoh yang saya ambil dari bidang UKM. Usaha UKM
yang awalnya sudah berjalan dengan baik akan semakin baik dengan
pemanfaatan teknologi informasi. Awalnya
dari pembuatan webhosting untuk mempromosikan produk. Dari situ respon
dan permintaan produk semakin besar. Lalu dalam pembuatan brosur pula
yang awalnya hanya dari printer rumahan mulai berubah dan bekerja sama
dengan bidang percetakan. Yang awalnya brosur dengan design sendiri
kini karena permintaan semakin banyak maka merekrut pula tenaga design
grafis. Proses
penggunaan internet, email, media massa, brosur, dari proses yang mudah
dan sederhana tersebut telah membuahkan hasil yang signifikan.
Lalu
makin lama secara bertahap mulai membuat jaringan komputer lokal.
Masing-masing komputer untuk bagian Pembukuan, bagian pelayanan
Pelanggan, Manager dan untuk Designer Graphis. Dengan adanya jaringan
komputer, sehingga dapat menyerahkan sistem penjualan dan pembukuannya
kepada semua staf. Sehingga yang awalnya sistem tersebut di pegang
sendiri maka pemilik UKM ini akan lebih ringan pekerjaaanya. Dan akan
lebih mudah dalam melihat report modulnya.
Dari contoh kecil dari UKM tadi kita sudah dapat melihat bahwa
menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang
unggul adalah mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi
informasi sebagai alat untuk berkompetisi. Teknologi informasi sudah
menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahan yang dapat membuat
aliran informasi berjalan secara cepat secara internal maupun eskternal.
Setelah
bertahap dan disesuaikan dengan sumberdaya yang ada. Dan hendaknya
penerapan rencana strategis teknologi informasi senantiasa diselaraskan
dengan rencana perusahaan. Agar semuanya itu dapat memberi nilai yang
maksimal bagi perusahaan.
Semakin
kedepannya penerapan teknologi informasi dan juga tentunya komunikasi
akan banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan
biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi
informasi dalam lingkungan kerja. Contoh penerapannya yaitu penerapan
Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.
Banyak keuntungan yang di dapat dalam penerapan teknologi informasi, yaitu :
1.
Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya
untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dan lai-lain.
2.
Waktu mengerjakan lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini
akan memperpendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu
dengan IT hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan
ke biaya maka akan mendapatkan penghematan sekian rupiah.
3.
Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan
menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan
sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah
perusahaan akan kehilangan banyak order.
4.
Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi
dan pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan
konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.
5.
Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi di semua kantor atau
perusahaan sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam
merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui
kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh
dan memakan biaya transportasi.
Perusahaan
perlu dan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi bukan hanya untuk
menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang
dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan
sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem
informasi dalam organisasi itu sendiri.
Lalu
dalam peran IT untuk masa depan bisnis. Mungkin untuk bosnya yang
selalu meeting atau membicarakan bisnis dengan mitranya, mereka hanya
perlu menelpon sesama, buat janji, lalu mereka meeting dengan
menggunakan “video conference” . Dengan begitu, seolah-olah mereka
seperti sedang berada dalam satu ruangan, yang padahal mereka sama
sekali tak beranjak dari tempatnya. Mungkin
saja satu ada di Amerika, satu di Eropa, satunya di kutub Antartika.
Dan bahasa yang berbeda dengan mitra bisnis sudah tidak berlaku lagi,
karena terdapat penerjemah yang dapat menerjemahkan bahasa sesuai
keinginan masing-masing. Ini akan memudahkan dalam komunikasi, tidak
memerlukan banyak waktu untuk bertemu di suatu tempat yang letaknya
jauh.
Mungkin
pula suatu saat kemampuan teknologi akan berada di atas kemampuan
manusia, seperti kemampuan mengolah data (managing) dan membuat
keputusan terbaik (Artificial Intelligence). Lalu tidak menutup
kemungkinan akan diambil alihnya dan dipercayakan semuanya itu pada
teknologi.
Namun peran teknologi informasi seperti pedang bermata dua. Ada
dua sisi, baik dan buruk. Dampak baiknya kita dapat melihat efeknya
yang telah dipaparkan di atas. Tidak lepas dari sisi baik, ada pula
sisi buruk. Perkembangan IT yang semakin canggih membuat atau dibuatnya
kita “manja”. Lalu dalam keadaan sosial, jarangnya bertatap muka akan
menyebabkan setiap individu lebih memiliki “ego”. Dan
ini yang paling dikhawatirkan akan ada ketimpangan sosial. Dan akan ada
berbagai masalah yang muncul, misalnya dalam penetapan keputusan
diambil alih sepenuhnya oleh suatu kecerdasan buatan. Maka dari itu
semua harus kembali bagaimana kebijakan kita dalam menggunakan
teknologi itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar